Pengaruh Formulasi Bumbu Terhadap Nilai Sensori Kerupuk Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
DOI:
https://doi.org/10.58184/jfsa.v3i2.631Keywords:
kerupuk, rumput laut, nilai sensoriAbstract
Rumput laut (Eucheuma cottonii) memiliki potensi ekonomi yang tinggi, tetapi pemanfaatannya masih belum optimal. Kandungan gizinya yang tinggi memungkinkan rumput laut diolah menjadi berbagai produk makanan bernilai jual, salah satunya adalah kerupuk rumput laut yang renyah dan lezat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut dengan mengolahnya menjadi kerupuk melalui formulasi bumbu yang disukai oleh masyarakat berdasarkan nilai sensorinya (warna, rasa, aroma, dan kerenyahan). Metode penelitian yang digunakan adalah uji organoleptik dengan metode hedonik untuk mengetahui penilaian dari 20 orang panelis, yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen, dan staf Fakultas Pertanian, terhadap nilai sensori produk yang dihasilkan mencakup: warna, rasa, aroma, dan kerenyahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A2 (1000 gram tepung dasar tanpa merica dan 200 gram rumput laut) menghasilkan kerupuk dengan nilai sensori warna, rasa, dan aroma terbaik. Sementara itu, perlakuan A1 (1000 gram tepung dasar dengan bumbu lengkap dan 200 gram rumput laut) menghasilkan kerupuk dengan kerenyahan terbaik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan A2 merupakan pilihan terbaik untuk menghasilkan kerupuk rumput laut dengan kualitas sensori yang optimal secara keseluruhan.
Downloads
References
Chaniago, R. (2016). Subtitusi Tepung Terigu Dengan Tepung Ubi Banggai (Dioscorea) Dalam Pembuatan Mie. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(2), 34–37.
Chaniago, R., Lamusu, D., & Samaduri, L. (2019). Kombinasi tepung terigu dan tepung tapioka terhadap daya kembang dan sifat organoleptik kerupuk terubuk (Saccharum edule Hasskarl). Jurnal Pengolahan Pangan, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.31970/pangan.v4i1.20
Handayani, N. A., Haryani, K., & Retnowati, D. S. (2022). Modifikasi Pati Sorgum menjadi Maltodekstrin secara Enzimatik Dengan Menggunakan Enzim Alfa Amilase dan Gluko Amilase. Jurnal Teknologi Pangan, 6(1), 8–12. https://doi.org/10.14710/jtp.2022.30748
Herianto, A., Sukuryadi, S., Ibrahim, I., Mas’ad, M. A., Khosiah, K., Muhardini, S., Nizaar, M., & Anam, K. (2022). Pendampingan Olahan Hasil Rumput Laut Bagi Petani Rumput Laut. JCES (Journal of Character Education Society), 5(3), 815–822. https://doi.org/10.31764/jces.v5i3.10245
Kusnandar, F. (2019). Kimia Pangan Komponen Makro. Bumi Aksara.
Nur, M., & Sunarharum, W. B. (2019). Kimia pangan. Universitas Brawijaya Press.
Pakaya, S. T., Yusuf, N., & Mile, L. (2014). Karakteristik Kerupuk Berbahan Dasar Sagu dengan Subtitusi dan Fortifikasi Rumput Laut. The NIKe Journal, 2(4), 174–179. https://doi.org/10.37905/.v2i4.1275
Rifqa, W. (2023). Substitusi Tepung Terigu Pada Pembuatan Mi Instan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) [Skripsi]. Universitas Bosowa.
Saidi, I. A., & Azara, R. (2023). Buku Ajar Rumput Laut dan Produk Olahannya. Umsida Press
Setiarto, R. H. B. (2021). Teknik Menggoreng Makanan yang Baik untuk Kesehatan. Guepedia.
Umanahu, I., Polnaya, F. J., & Breemer, R. (2023). Pengaruh Konsentrasi Tapioka terhadap Karakteristik Kimia dan Organoleptik Kerupuk Sawi (Brassica chinensis var Parachinensis). Jurnal Agrosilvopasture-Tech, 2(2), 240–247.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ansar, Agus Salim Syam, Aziza Noor Sheha Arfah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.